(Gambar: Jack Frost)
Malam ini begitu indah, cuaca yang sejuk diiringi angin yang
sepoi-sepoi semakin membuatku bersyukur atas semua nikmat tuhan yang telah
diberikan selama ini. Akupun senantiasa mengenang prestasi-prestasi dan nikmat
yang telah kuraih selama ini, orang tuaku yang begitu sayang kepada
anak-anaknya(baik dari sisi emosional dan juga finansial J
), kakak-kakakku yang sudah berhasil menjadi dokter, kakak iparku yang
merupakan seorang spesialis anak dan kakak ipar satunya lagi adalah orang
lulusan teknik perminyakan ITB, aku yang bisa masuk ke universitas IPB, dan
begitu banyaknya nikmat-nikmat lain yang tak sempat kusebutkan satu persatu di
artikel ini.
Adapun yang ingin kubahas kali ini adalah mengenai ketidak-adilan, terutama mengenai
ketidak-adilan yang kumiliki. Bagaimana tidak adilnya, bahwa aku bisa duduk
santai sembari membuat artikel ini dengan perut yang kenyang sedang ada orang
diluar sana yang berjuang hanya untuk mencari makan, tidak adil melihat aku
bisa santai-santai bermain game sedangkan teman-teman seangkatanku ada yang
harus kuliah sambil bekerja sambilan untuk membiayai kuliah dan kehidupannya,
bahkan ada yang harus memberi kiriman kepada orangtua mereka di kampung. Tidak adil juga aku bisa
berinvestasi dalam Reksa Dana,Obligasi dan Saham, sedangkan teman-temanku
yang lain uang jajannya hanya cukup untuk kebutuhan hidup saja(walau sudah
hidup sehemat mungkin), dan BETAPA BODOHNYA jika aku tidak bersyukur dan malah mengeluh ketika ada sedikit hambatan dalam hidupku yang sudah begitu
indah ini.
Namun apa intinya? Apakah berarti orang yang terlahir miskin
maka dia akan terus miskin selama hidupnya? Atau apakah orang yang terlahir di
keluarga bukan pebisnis tidak bisa menjadi seorang pebisinis yang sukses?
Apakah anak seorang petani tidak bisa menjadi dosen ataupun presiden? Saya rasa
kita semua tahu jawabannya kan, bahwa TIDAK PENTING kamu terlahir di keluarga
yang bagaimana, jika memang kamu sudah mempunyai impian hidup dan berusaha
mati-matian untuk mengejarnya, maka kamu pasti akan mendapatkan impian
tersebut! Seperti kata Bill Gates/Umar bin Khattab “Jika kamu terlahir miskin
itu bukan salahmu, tapi jika kamu mati miskin itu baru salahmu”.
Itu yang biasanya motivator-motivator katakan, seakan-akan
mengabaikan faktor nasib yang telah diberikan tuhan dan tertulis di Lauhul mahfudz didalam kehidupan ini. Namun
benarkah itu? Bukan ingin menjatuhkan semangat atau mengecilkan impian kalian,
tapi sadarkah kalian bahwa bagaimanapun anak seorang pebisnis akan lebih mudah
untuk menjadi pebisnis karena link yang
dimiliki oleh orang tuanya dan modal yang dimiliki oleh keluarganya, anak
seorang dosen akan jauh lebih mudah untuk berkecimpung di dunia akademisi, anak
seorang pegawai swasta akan cenderung menjadi pegawai swasta juga, dan
seterusnya.
Namun, saya disini bukan ingin memojokkan anak pembantu,
anak pengemis, anak orang miskin atau apapunlah itu, yang ingin saya katakan
adalah, benar bahwa kalian yang anak orang-orang yang miskin akan susah untuk
bersaing dengan anak orang-orang yang mapan, kalian akan lebih susah untuk
mendapatkan modal untuk membuka usaha, kalian akan lebih susah dalam meraih
jabatan yang bagus di perusahaan, dan bahkan mungkin kalian akan lebih susah
untuk mendapatkan gelar pensiun muda, TAPI itu semua hanya dalam jangka pendek
saja.
Maksudnya? Mungkin benar jika kalian terlahir miskin kalian
akan lebih susah untuk mendapatkan modal untuk membuka usaha yang kalian
inginkan, tapi dalam jangka panjang, jika kalian terus menjaga nama baik kalian
di mata orang-orang, selalu bertindak sesuai dengan yang diwajibkan, menjauhkan
apa yang diharamkan, dan senantiasa mengikuti sunah yang rasul kita lakukan,
percayalah, tuhan tidak akan melihat usahamu sebagai tindakan yang sia-sia.
Untuk perbandingannya sendiri, saya memakai ilustasi sebuah
perusahaan yang sudah go public, dari
sisi orang-orang yang berkecimpung di dunia saham, atau bahasa lainnya investor
saham, maka kami mempunyai beberapa kriteria YANG bisa mewakilkan bahwa
perusahaan itu akan berkembang atau tidak kedepannya, seperti price to earningnya, debt equitynya, profit
growthnya,dividen growthnya, d.l.l. Di dalam dunia saham ini disebut faktor
fundamental.
Adapun jika kita asumsikan kita sebagai individu adalah
perusahaannya, maka kriteria yang bisa mewakilkan kita akan berkembang atau
tidak kedepannya(Faktor Fundamental) adalah kejujuran kita, usaha kita,
kesabaran kita, rasa percaya diri kita, kemauan kita untuk belajar(ini yang
terpenting), dan faktor-faktor lainnya yang mungkin bisa kalian temukan sendiri
di dalam kehidupan kalian.
Sehingga, ketika sebuah perusahaan mempunyai fundamental
yang baik, bagaimana dengan harga sahamnya dalam jangka panjang? Ya, investor
saham akan serentak menjawab meski dalam jangka pendek harga sahamnya akan naik
turun disebabkan oleh berbagai sebab, namun dalam jangka panjang harga sahamnya
akan naik berpuluh-puluh bahkan beratus kali lipat dari harga awalnya!
Dan dari sinilah analogi yang aku temukan dalam kehidupan
kita juga, jika fundamental kita sebagai individu sudah bagus, maka percayalah
dalam jangka panjang, mungkin bisa 5 tahun lagi, 10 tahun lagi, atau bahkan 20
tahun lagi kalian akan tetap sesukses orang-orang yang terlahir dengan keluarga
yang lebih kaya dan lebih sukses dari kalian.
Dan dalam dunia game, anggap saja kalian bermain dengan orang
yang memulai dengan level 5(memiliki keluarga yang mapan dan berkecukupan), dan
kalian memulai bermain dengan level 1(tidak punya apa-apa), mungkin kalian akan
kalah jika kalian melawan mereka, namun jika kalian bisa menjadi teman mereka,
bukan tidak mungkin kalian akan menaikkan level secara bersama-sama bukan? Dan
dalam jangka panjang experience yang
kalian miliki juga tidak akan berbeda jauh(Untuk pemain RPG pasti mengerti
kok).
Sekian untuk kali ini, akhir kata siapapun orang tua kalian,
apapun status kalian saat ini, berarapun tabungan yang kalian miliki saat ini,
dalam jangka panjang itu TIDAK AKAN menjadi penghalang kita untuk mendapatkan
pensiun muda!!!
So, tetap semangat dan selamat memantapkan faktor
fundamental kita masing-masing ya!!!
Salam supel saudara Raihan, saya ingin bertanya tentang bagaimana mendekatkan diri dengan orang-orang yang berkecimpung di dunia bisnis saham dan sejenisnya? Dan dimana biasanya mereka dapat ditemui selagi sedang tidak sibuk di dunia bisnis? (Bahasa kasarnya tempat nongkrongnya anak-anak pebisnis)
ReplyDeleteSalam supel juga saudara Egan, cara mendekatkan diri kepada mereka yang saya ketahui adalah dengan mencari komunitas di media online, seperti di Kaskus sendiri ada grup pemain saham yang namanya "Indo Kaskus SC" yang isinya utamanya adalah "trader". Sedangkan ada juga grup pemain saham "value investing" yang namanya "IDX Street Investor", dan masih banyak lagi yang lainnya..
DeleteSemoga bisa membantu..