(Gambar: Crystal Maiden Dota 2)
Kadang ada kalanya, kehidupan merupakan suatu yang tidak
masuk di akal, seperti kemampuan nabi Musa membelah lautan, nabi Isa bisa
membangkitkan orang yang sudah mati, nabi Muhammad berjumpa dengan malaikat
Jibril, ada teman kalian yang tidak rela memutuskan pacarnya yang jelas-jelas
sudah selingkuh dan menyakitinya, ada juga orang yang suka bersedekah padahal
itu hanya mengurangi jumlah harta yang dimilikinya.
Namun ternyata, Ippho
Santosa menemukan bahwa kata-kata tidak masuk di akal itu sebenarnya
berasal dari otak kiri kita, yang identik dengan berpikir logis dan rasional.
Tetapi kita harus ingat bahwa otak kita bukan hanya 1 bagian, ada yang bilang 2
atau bahkan 3 bagian. Tapi disini saya ingin membahas otak kanan saja, yang
mana merupakan bagian dari diri kita yang membuat seseuatu yang mustahil
menjadi tidak mustahil, sesuatu yang tidak bisa dilihat menjadi bisa
dibayangkan, sesuatu yang tidak berwujud menjadi sesuatu yang bisa dirasakan.
Dan untuk fokus kita kali ini, saya akan membahas mengenai
sedekah. Sadarkah kalian mengapa banyak kisah-kisah nabi-nabi jaman terdahulu
yang sepertinya tidak masuk di akal jika kita pikir-pikir di jaman sekarang
ini? Manusia tidak hangus dibakar api? Manusia bisa ngomong ama semut? Pfft...
Tidak, saya tidak mencoba untuk mengatakan bahwa itu semua mustahil, justru
saya sangat percaya akan kebenaran cerita-cerita tersebut. Dan mungkin saja,
mengapa di Al-Qur’an tertulis cerita-cerita seperti itu salah satu tujuannya
adalah agar kita menggunakan otak kanan kita dalam berpikir dan bertindak, atau
dengan kata lain tidak ada yang tidak mungkin selagi kita percaya kepada
kekuatan Tuhan yang maha kuasa.
Mungkin benar, tidak mungkin jika kita bisa membelah lautan,
menghidupkan orang mati, atau apapun yang sejenis itu, maka itulah kita tidak
disuruh mencoba melakukannya. Namun, mengenai sedekah? Bukankah kita disuruh
melakukannya? Dan efeknya? Sekedar info, kalian bisa mencari manfaat dari
bersedekah di Qur’an ataupun sumber-sumber lainnya, namun yang saya ingat
adalah bahwa sedekah apapun itu balasannya adalah 10x lipatnya!
Ya, jujur saya juga tidak percaya dengan teori itu. Saya
pikir itu hanya iming-iming dari pihak-pihak tertentu agar kita mau bersedekah
di tempat dia saja. Tetapi itu berubah sejak kejadian yang menimpa saya hari
ini. Sekali lagi saya ingatkan bahwa sebelum kejadian ini, saya sempat beberapa
kali ogah-ogahan mau bersedekah terutama karena saya sering merasa bahwa uang
tersebut lebih bagus di investasikan di Reksa Dana, ataupun di Saham.
Jadi ceritanya gini, setelah saya membaca buku “7 Keajaiban
Rezeki” oleh Ippho Santosa, keinginan saya untuk bersedekah menjadi naik turun,
di satu sisi merasa tidak mungkinlah hanya dengan bersedekah aja kita bisa
kaya, bisa sehat, atau lebih tidak mungkin lagi jika kita dapat 10x lipat dari
sedekah yang kita keluarkan, kalau memang betul sedekah sehebat itu semua orang
sudah mengambil semua uangnya di tabungan dan investasi dan menyedekahkannya!
Begitulah yang selalu saya pikirkan. Sampai akhirnya suatu hari saya diberi kesempatan
untuk bersedekah kepada teman saya yang memang membutuhkan, skip skip skip,
beberapa hari setelah itu saya masih penasaran balasan 10x lipatnya kapan
datangnya ya? :p
Ya, beberapa hari setelah itu, saya sudah tahu bahwa tidak
mungkinlah segampang itu kembali uang yang saya sedekahkan itu, apalagi sampai
10x lipatnya. Saya tidak masalah, toh sebenarnya saya tahu nikmat saya bisa
hidup sehat sekarang, bisa bersekolah sampai ke jenjang kuliah, mempunyai orang
tua dan keluarga yang selalu mensupport sudah merupakan balasan dari berapapun
sedekah yang saya keluarkan. Tapi sepertinya Tuhan tidak ingin jika saya
berhenti bersedekah disitu, singkat cerita tibalah masa dimana saya terlilit
hutang sekitar 20jt!!! Dan itu terjadi tidak lama setelah saya bersedekah tadi,
sekitar 2 minggu gitu kalau ga salah.
Alamak, bukan 10x lipat yang awak dapat, malah terbelit
hutang pulak yang awak dapat ini. Masalahnya bukan hanya 20jt itu saja yang
harus dikembalikan, melainkan uang itu dikenai bunga sebesar 0,25%/hari! Jangan
tanyakan untuk apa uang itu dan mengapa saya sampai bisa berhutang sebesar itu,
karena itu sungguh memalukan jika diceritakan. L
Hari-hari berikutnya, ketika bangun, tidur, mandi, kuliah,
ngomong bersama teman, shalat, main game, semua kegiatan saya tadi tidak
terlepas dari memikirkan bagaimana cara melunasi hutang tersebut, belum lagi
hutang yang harusnya menghasilkan keuntungan bagi saya ternyata berbalik
membuat saya kehilangan 1,1jt! Wah, mampus dah gue ini, pikirku dalam hati. Lima
hari setelah itu, percaya atau tidak ada rekan bisnis saya* yang secara
cuma-cuma memberikan bantuan kepada saya sebesar 20jt!!! Padahal saya kenal dia
baru dua bulan lalu dari sebuah grup trader saham di internet, itupun kami
kenalan hanya dari medsos saja, dan belum pernah bertatap muka langsung! Dia
hanya mengatakan bahwa kedepannya paling dia minta share profit aja dari 20jt
yang diberikan tadi. Done, dalam hitungan menit dia mentransfer uang itu kepada
saya, padahal bisa saja uang itu saya bawa lari dengan mudahnya bukan? Toh
tidak ada jaminan apa-apa dari saya dan bahkan dia tidak tahu saya tinggal
dimana.
Subhanallah, Walhamdulillah, Walailahailallah, Wallahu
Akbar. Sungguh, jika cerita ini bukan saya sendiri yang mengalami mungkin saya
juga masih merasa bahwa cerita ini hanya dibuat-buat orang yang bercerita saja
agar kita mau bersedekah. Namun, jika kalian juga sama seperti saya yang dulu,
mungkinkah kalian menjadi tokoh utama di kisah “efek sedekah itu nyata” yang
selanjutnya? J
*sekedar info, nama orang yang telah berjasa besar itu adalah Pak R pemilik blog simponi kehidupan. :)
*sekedar info, nama orang yang telah berjasa besar itu adalah Pak R pemilik blog simponi kehidupan. :)
No comments:
Post a Comment