Mungkin ada beberapa dari
kalian yang berpikir, mengapa harus membahas pikiran, keinginan, dan keyakinan
jika kita bisa langsung memperbaiki tindakan kita? Bukankah itu akan menghemat
banyak waktu?
Tepat sekali, hanya saja
dengan begitu hasilnya tidak akan awet
dan konsisten. Kenapa? Karena bukan tindakan kitalah yang merupakan masalah
sebenarnya.
Proses terjadinya sesuatu telah membuktikan bahwa “pikiran
akan menciptakan keinginan, keinginan akan menciptakan tindakan, dan tindakan
akan menciptakan hasil”. Dengan kata lain, tindakan kita adalah pertanda dari
suatu masalah dan bukan merupakan masalah itu sendiri!
Ingat, bahwa otak kitalah yang
menciptakan dunia kita. Dan karena itu, untuk mengubah dunia kita, langkah
pertama yang harus ditempuh adalah mengubah apa yang ada di otak kita.(melalui
pemikiran maksudnya)
Presepsi negatif pertama
dimulai dengan satu presepsi negatif mengenai uang yang sudah mendarah daging
di sekitar kita sejak kita kecil.
“Uang adalah akar dari segala kejahatan”
Apa semuanya sepakat bahwa
pernah mendengar kata-kata ini sebelumnya?
Setahu saya, sejak dulu uang
sudah diidentikkan dengan kejahatan. Dalam banyak cerita, game dan film, yang
punya banyak uanglah yang jahat, mereka selalu memandang rendah orang-orang
yang tidak memiliki uang. Mereka menjadi peran antagonis dalam sebuah cerita!
Dan yang menjadi tokoh
utama(protagonis) biasanya adalah orang yang tidak memiliki apa-apa dan mereka
akan menjadi kaya ataupun penguasa dengan dukungan berbagai pihak setelah
mengalahkan si kaya dengan berbagai cara(menghancurkan benteng yang sudah
susah-susah dibangun oleh antagonis, mengambil barang-barang yang dimiliki
antagonis, bahkan ada juga dengan cara membunuh/menyingkirkan si antagonis). Tentu
saja yang dilakukan si protagonis dinilai benar dan didukung oleh orang-orang
awam.(dulu saya juga sih)
Jika disuruh memberi contoh
mengenai hal di atas, maka saya akan memberikan contoh yang ada di kategori game adalah:
-Sleeping Dog, dan
-Super Mario Bross!!!(Menceritakan
Bowser sebagai orang kaya yang jahat).
Dan untuk kategori film adalah:
-Robin Hood, dan
-Now You See Me(robin hood
versi pesulap)
Untuk kategori anime:
-Akame Ga Kill
Bahkan saya punya contoh yang
terdapat pada kartun yang mungkin
kita semua ketahui, yaitu:
-Mr. Crab di Spongebob, dan
-Paman Gober di Donald Duck.
Dan contoh lainnya bisa
dilihat jelas di sinetron-sinetron di tv kita atau yang paling saya ingat
adalah serial “Hidayah”.(Bagi yang tidak tahu hal-hal yang saya contohkan di
atas bisa mencarinya di google, dan bagi yang tahu contoh-contoh lainnya
ditunggu di komentar ya.)
Apakah kalian salah satu dari
orang-orang yang percaya bahwa yang kayalah yang jahat, pelit, ataupun rakus?
Jika iya, apa kalian sadar pemikiran negatif ini merupakan salah satu
penghalang dari kemampuan kalian untuk meraih kebebasan finansial?
Tidak yakin?
Kalau begitu coba ingat berapa
kali di masa lalu kalian berpikir mengenai hal ini:
-Saya tidak apa-apa tidak
menghasilkan banyak uang karena cara mendapatkan uang banyak harus dengan
melakukan hal yang jahat(ilegal).
-Saya tidak mau menjadi orang
kaya karena mereka jahat, pelit dan suka menindas yang lemah.
-Saya tidak mau menjadi kaya
karena saya tidak mau menjadi orang yang jahat dan rakus, dan ditemani banyak
orang hanya gara-gara harta saya saja.
Yap, tidak usah malu jika kalian
berpikir demikian, karena kalian tidak sendiri. Hanya saja saya ingin bertanya
kepada kalian manakah yang merupakan jawaban kalian.
-Lebih gampang mana menyumbang
ketika kita sudah kaya dibanding menyumbang ketika kita sedang dalam keadaan
yang pas-pasan?
-Lebih mudah mana membantu
orang lain ketika kita sudah berkecukupan dibanding membantu orang lain ketika
kita sendiri masih kekurangan?
-Lebih enak mana bekerja
dengan harapan kita mendapatkan uang saja dibanding bekerja dengan harapan kita
bisa memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitar kita?
Seperti yang kalian lihat,
pemikiran “uang adalah akar dari segala kejahatan” bisa menghalangi kita untuk
“mendapatkan uang”. Oleh karena itu, agar perjalanan menuju kebebasan finansial
kita lebih efektif, marilah kita mulai dengan mengubah prasangka dan anggapan
kita terhadap uang terlebih dahulu.
Bagaimana caranya?
Jika kalian siap untuk
berubah, kalian bisa membaca artikel saya yang selanjutnya. Membebaskan Diri dari Presepsi Negatif
Terhadap Uang(2)
Catatan:
Kalau ternyata kalian berhenti
sampai di artikel ini, saya harap dengan pemikiran apapun yang kalian miliki
sekarang, cobalah untuk lebih membuka diri untuk menerima hal-hal baru(terutama
mengenai uang) walaupun memang tidak selalu menyenangkan. Karena yang paling
berbahaya dari pemikiran seseorang adalah ketika dia sudah merasa benar dan
merasa tidak perlu belajar lebih lanjut mengenai suatu hal, baik apapun hal
itu.
No comments:
Post a Comment