Sunday, January 10, 2016

Kebijaksanaan Minggu Ke-2 Membebaskan Diri dari Presepsi Negatif Terhadap Uang(1)

Sudah siap untuk menjadi semakin bijak di hari Minggu kali ini? Langsung dimulai aja yuk.
Mungkin ada beberapa dari kalian yang berpikir, mengapa harus membahas pikiran, keinginan, dan keyakinan jika kita bisa langsung memperbaiki tindakan kita? Bukankah itu akan menghemat banyak waktu?
Tepat sekali, hanya saja dengan begitu hasilnya tidak akan awet dan konsisten. Kenapa? Karena bukan tindakan kitalah yang merupakan masalah sebenarnya.
Proses terjadinya sesuatu telah membuktikan bahwa “pikiran akan menciptakan keinginan, keinginan akan menciptakan tindakan, dan tindakan akan menciptakan hasil”. Dengan kata lain, tindakan kita adalah pertanda dari suatu masalah dan bukan merupakan masalah itu sendiri!
Ingat, bahwa otak kitalah yang menciptakan dunia kita. Dan karena itu, untuk mengubah dunia kita, langkah pertama yang harus ditempuh adalah mengubah apa yang ada di otak kita.(melalui pemikiran maksudnya)
Presepsi negatif pertama dimulai dengan satu presepsi negatif mengenai uang yang sudah mendarah daging di sekitar kita sejak kita kecil.
Uang adalah akar dari segala kejahatan
Apa semuanya sepakat bahwa pernah mendengar kata-kata ini sebelumnya?
Setahu saya, sejak dulu uang sudah diidentikkan dengan kejahatan. Dalam banyak cerita, game dan film, yang punya banyak uanglah yang jahat, mereka selalu memandang rendah orang-orang yang tidak memiliki uang. Mereka menjadi peran antagonis dalam sebuah cerita!
Dan yang menjadi tokoh utama(protagonis) biasanya adalah orang yang tidak memiliki apa-apa dan mereka akan menjadi kaya ataupun penguasa dengan dukungan berbagai pihak setelah mengalahkan si kaya dengan berbagai cara(menghancurkan benteng yang sudah susah-susah dibangun oleh antagonis, mengambil barang-barang yang dimiliki antagonis, bahkan ada juga dengan cara membunuh/menyingkirkan si antagonis). Tentu saja yang dilakukan si protagonis dinilai benar dan didukung oleh orang-orang awam.(dulu saya juga sih)
Jika disuruh memberi contoh mengenai hal di atas, maka saya akan memberikan contoh yang ada di kategori game adalah:  
-Sleeping Dog, dan
-Super Mario Bross!!!(Menceritakan Bowser sebagai orang kaya yang jahat).
Dan untuk kategori film adalah:
-Robin Hood, dan
-Now You See Me(robin hood versi pesulap)
Untuk kategori anime:
-Akame Ga Kill
Bahkan saya punya contoh yang terdapat pada kartun yang mungkin kita semua ketahui, yaitu:
-Mr. Crab di Spongebob, dan
-Paman Gober di Donald Duck.
Dan contoh lainnya bisa dilihat jelas di sinetron-sinetron di tv kita atau yang paling saya ingat adalah serial “Hidayah”.(Bagi yang tidak tahu hal-hal yang saya contohkan di atas bisa mencarinya di google, dan bagi yang tahu contoh-contoh lainnya ditunggu di komentar ya.)
Apakah kalian salah satu dari orang-orang yang percaya bahwa yang kayalah yang jahat, pelit, ataupun rakus? Jika iya, apa kalian sadar pemikiran negatif ini merupakan salah satu penghalang dari kemampuan kalian untuk meraih kebebasan finansial?
Tidak yakin?
Kalau begitu coba ingat berapa kali di masa lalu kalian berpikir mengenai hal ini:
-Saya tidak apa-apa tidak menghasilkan banyak uang karena cara mendapatkan uang banyak harus dengan melakukan hal yang jahat(ilegal).
-Saya tidak mau menjadi orang kaya karena mereka jahat, pelit dan suka menindas yang lemah.
-Saya tidak mau menjadi kaya karena saya tidak mau menjadi orang yang jahat dan rakus, dan ditemani banyak orang hanya gara-gara harta saya saja.
Yap, tidak usah malu jika kalian berpikir demikian, karena kalian tidak sendiri. Hanya saja saya ingin bertanya kepada kalian manakah yang merupakan jawaban kalian.
-Lebih gampang mana menyumbang ketika kita sudah kaya dibanding menyumbang ketika kita sedang dalam keadaan yang pas-pasan?
-Lebih mudah mana membantu orang lain ketika kita sudah berkecukupan dibanding membantu orang lain ketika kita sendiri masih kekurangan?
-Lebih enak mana bekerja dengan harapan kita mendapatkan uang saja dibanding bekerja dengan harapan kita bisa memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitar kita?
Seperti yang kalian lihat, pemikiran “uang adalah akar dari segala kejahatan” bisa menghalangi kita untuk “mendapatkan uang”. Oleh karena itu, agar perjalanan menuju kebebasan finansial kita lebih efektif, marilah kita mulai dengan mengubah prasangka dan anggapan kita terhadap uang terlebih dahulu.
Bagaimana caranya?
Jika kalian siap untuk berubah, kalian bisa membaca artikel saya yang selanjutnya. Membebaskan Diri dari Presepsi Negatif Terhadap Uang(2)

Catatan:
Kalau ternyata kalian berhenti sampai di artikel ini, saya harap dengan pemikiran apapun yang kalian miliki sekarang, cobalah untuk lebih membuka diri untuk menerima hal-hal baru(terutama mengenai uang) walaupun memang tidak selalu menyenangkan. Karena yang paling berbahaya dari pemikiran seseorang adalah ketika dia sudah merasa benar dan merasa tidak perlu belajar lebih lanjut mengenai suatu hal, baik apapun hal itu.



No comments:

Post a Comment