Sunday, January 17, 2016

Kebijakan Minggu Ke-3 Membebaskan Diri dari Presepsi Negatif Terhadap Uang(2)

Haloha, langsung saja ya. Mari kita lanjut menghilangkan prespsi negatif terhadap uang yang kita miliki.
Apakah uang benar-benar akar dari kejahatan?
Mendapatkan jawaban yang jelas dan tegas mengenai pertanyaan ini bisa dengan jelas mengubah prespektif kita mengenai cara berpikir kita mengenai uang.
Ini jawaban yang bisa saya berikan:
1.Bacalah Kitab Suci Al-Qur’an
Ada beberapa ayat yang membahas tentang harta(uang), seperti:
Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil, dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui(QS. Al- Baqarah:188)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi” (QS. Al-Munaafiquun:9)
“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman diantara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya untuk memperoleh pahala yang besar” (QS.Al-Hadid:7)
Jadi dari sini bisa kita asumsikan* bahwa uang sendiri bukanlah akar dari segala kejahatan, karena dengan uanglah kita bisa memberi sumbangan kepada orang lain(menafkahkan harta kita) dan dengan uanglah kita bisa pergi ke tanah suci(naik haji), hanya saja rasa rakus dan lalai kitalah yang membuat uang itu sendiri seakan-akan menjadi sesuatu yang jahat.
Bahkan, jika kalian pernah mendengar pepatah “Kefakiran dekat dengan kekafiran”, saya sangat setuju dengan pepatah ini. Bagaimana tidak, bayangkan jika kita tidak punya cukup uang, maka kita akan lebih rentan untuk melakukan tindakan seperti pencurian, penggelapan dana, dan hal-hal buruk lainnya.**
Jika pandangan kalian masih saja tetap negatif terhadap uang, maka jawaban kedua yang bisa saya berikan adalah:
2.Uang hanyalah sebuah alat
Pernahkah kalian membayangkan bagaimana sebuah benda yang tidak bergerak seperti uang, bisa menjadi akar dari segala kejahatan? Uang tidak bisa berjalan dan tidak bisa menjatuhkan kalian ke dalam jurang. Tidak bisa mengambil pisau dan menusuk perut kalian(setidaknya sampai saat saya menulis artikel ini, siapa tahu di abad 22 uang beneran menjadi seekor mahluk hidup ._.)
Oleh karena itu, uang bagaimanapun hanyalah sebuah alat. Dan sama seperti alat-alat pada umumnya, semuanya bergantung kepada pemakainya, yaitu kita sendiri.
Seperti biasa, saya akan memberikan contoh terhadap penggunaan uang sebagai alat:
-Kalian bisa menggunakan uang untuk membeli makanan dan tempat tinggal untuk keluarga kalian.
-Kalian bisa menggunakan uang untuk mengantarkan anak kalian ke sekolah yang bagus.
-Kalian bisa menggunakan uang untuk membangun rumah ibadah.
Hal-hal di ataslah yang membuat saya ingin mengumpulkan uang.
Namun,
-Kalian juga bisa menggunakan uang untuk membeli makanan cepat saji yang membuat kalian penyakitan.
-Kalian bisa menggunakan uang untuk mematikan bisnis orang lain.
-Kalian bisa menggunakan uang untuk menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh orang yang tidak kalian sukai(saya harap tidak ada di antara pembaca artikel saya yang melakukan ini).
Jadi seperti yang kita lihat, semuanya tergantung kita mengenai bagaimana menggunakan uang tersebut. Jika masih ada yang kurang paham, akan saya berikan ilustrasi uang sebagai palu, karena mereka sama-sama alat.
-Palu bisa digunakan untuk membangun rumah.
Tapi,
-Palu juga bisa digunakan untuk memecahkan kepala orang!
Apa berarti palu itu sumber kejahatan? Sepertinya tidak. Jadi kembali lagi semuanya tergantung untuk apa dan oleh siapa suatu alat tersebut digunakan. 
Sekarang jika kalian mulai berpikir bahwa uang bukanlah akar dari segala kejahatan, pikiran dan keinginan kalian terhadap uang akan berubah, dan akan membawa efek yang positif terhadap tindakan dan hasil mengenai keuangan kalian!
Ringkasan
Bagaimanapun, jika saya membaca suatu artikel, tidak lama setelah itu saya sudah lupa apa isi artikel tersebut. Oleh karena itu, disini saya akan membuatkan ringkasan mengenai apa yang sudah kita bahas di 3 artikel saya sejauh ini.
1. “Proses Terciptanya Sesuatu telah membuktikan bahwa : Pikiran membuahkan Keinginan, Keinginan membuahkan Tindakan, Tindakan membuahkan Hasil.”
2. “Presepsi negatif terhadap uang menjelaskan mengapa sebagian besar orang belum bebas secara finansial.”
3. “Langkah paling awal dalam perjalanan menuju kebebasan finansial adalah dengan merubah presepsi negatif terhadap uang.”
4. “Jika suatu waktu terbesit pikiran bahwa uang adalah akar dari segala kejahatan, cobalah ingatkan diri kalian bahwa dengan uang kalian bisa membantu banyak orang, bahkan bisa melakukan rukun islam kita yang kelima(naik haji), dan juga harap diingat bahwa uang hanyalah alat, dan bagaimana nilai suatu alat tergantung bagaimana orang menggunakannya.”

Dengan ini perjalanan dalam membebaskan diri dari prasangka negatif terhadap uang kita sudah selesai. Bagaimana pandangan kalian terhadap uang sekarang? Kalau kalian merasa ada sesuatu yang berubah silahkan tuliskan perubahan tersebut di kolom komentar(perubahan yang kalian alami sangatlah berarti bagi saya, terutama jika berubahnya ke arah yang lebih baik), kalau tidak mohon tinggalkan komentar juga mengenai apa sanggahan kalian mengenai artikel yang saya tulis sejauh ini.(Pastinya dengan bahasa yang halus dan sopan ya. Agar komentarnya enak dibaca oleh semua orang.)

"Pemimpin yang baik adalah mereka yang peduli terhadap pasukannya"

*Asumsi yang saya lakukan adalah asumsi dasar, belum didukung oleh data-data dan penelitian yang solid. Jika sekiranya asumsi ini tidak benar, mohon dibenarkan dan berikan alasan disertai data yang benar buat saya pertimbangkan lagi kedepannya.
**Bukan berarti orang yang sudah punya cukup uang terbebas dari perbuatan ini, HANYA SAJA hal ini akan lebih rentan dilakukan jika orang tersebut tidak punya cukup uang.


No comments:

Post a Comment