(Gambar: Digital Devil Saga 2 Op)
Haloo, kembali lagi di latihan kebijaksanaan untuk minggu ini.
Seperti yang kita bahas minggu lalu, untuk ”Memiliki” sesuatu maka kita
terlebih dahulu harus “Menjadi” seseorang yang layak untuk memilikinya.
Bagaimana dengan “Lakukan”?
“Lakukan” sendiri adalah tindakan
nyata kita dalam menggapai sesuatu/seseorang yang ingin kita dapatkan tersebut.
Biar gampang langsung saja saya beri contoh:
1.Kamu ingin mendapatkan si doi: Setelah kamu merasa kamu sudah
“Menjadi” orang yang pantas untuknya, maka langkah selanjutnya adalah “Lakukan”
apa yang dia senangi, bisa berupa memulai chat duluan, mengajaknya belajar
bareng, memberinya sesuatu yang bisa dia kenang, membuat masakan untuknya,
memberi tahu dia untuk membaca blog ini(abaikan), dan juga selalu berusaha untuk
ada ketika dia sedang membutuhkanmu.
2.Kamu ingin pensiun di umur 30: Setelah kamu siap untuk “Menjadi”
orang yang pensiun di umur 30, maka yang harus kamu “Lakukan” adalah mencari
tahu bagaimana cara mengurangi pengeluaranmu(Pertahanan) dan cara meningkatkan pendapatanmu(Serangan). Setelah itu kamu juga harus membuat target kamu pensiun
dengan pengeluaran berapa per bulannya sehingga kamu mengetahui berapa “uang
pokok” yang harus kamu kumpulkan agar kamu bisa pensiun dengan tenang nanti.
Adapun hal lain yang bisa kamu lakukan adalah mencari orang-orang yang memang
sudah melakukan ini terlebih dahulu, sehingga kamu bisa meminta saran dari
mereka dan lebih termotivasi lagi karena kamu tahu bahwa target yang ingin kamu
capai itu adalah suatu hal yang realistis.
Saya rasa cukup dengan 2 contoh
di atas ya. Kalian bisa mencari tahu lebih lanjut mengenai tahap “Lakukan” ini
di wilayah kalian masing-masing. Karena belum tentu saran di suatu daerah akan
efektif juga di daerah yang lain. Atau kata lainnya “lain pintu lain pula
kuncinya”.
Setelah tahap “Lakukan” juga
sudah dijalani, maka selamat! Kalian sudah layak untuk men”Dapat”kannya!
Kalaupun ternyata kalian tidak juga mendapatkan apa yang kalian inginkan
setelah melakukan 2 tahap sebelumnya, percayalah bahwa kalian akan dapat yang
lebih baik lagi kedepannya. Usaha kita tidak akan pernah sia-sia kok. Yang
sia-sia adalah jika kita tidak pernah berusaha. Atau seperti kata dosen saya:
“Kesempatan terbaik itu bukanlah
hal yang pantas untuk ditunggu, karena kita tidak akan pernah tahu kapan
datangnya. Alangkah baiknya jika kita berfokus untuk mempersiapkan diri
terlebih dahulu untuk segala kemungkinan yang terjadi, sehingga kapanpun
kesempatan itu datang, kita siap untuk mengambilnya.”
Dan memang itulah yang saya lihat
dari beberapa pemimpin dan juga orang-orang sukses di sekitar saya. Ketimbang
menyalahkan keadaan karena dia tidak mendapatkan kesempatan untuk memulai
bisnis yang hebat ataupun investasi yang tepat, orang sukses akan lebih
mempersiapkan dirinya(“Menjadi”) mulai dari menyiapkan mental, mempelajari
ilmu-ilmunya, mencari mentor yang tepat, membuka network sebanyak-banyaknya(“Lakukan”), sehingga kapanpun kesempatan
berbisnis atau berinvestasi itu datang, dia sudah siap untuk
menggapainya(“Dapatkan”).
Sekian latihan kebijaksanaan kali
ini, terima kasih dan selamat me”Lakukan”!!!
Apa saran bapak bagi para mahasiswa yang fokus hanya pada kuliah? Apakah sebaiknya mereka juga ikut berkecimpung di dunia entrepreneur atau tetap menjalankan dulu kuliahnya hingga lulus lalu memulainya?
ReplyDeleteWah, jujur saja saya tidak pernah mengatakan untuk mahasiswa mencoba-coba berbisnis jika mereka ingin pensiun muda. Karena saya tahu banyak orang tua kita yang lebih ingin anaknya sekolah/kuliah baik-baik, dapat kerja yang bagus(gaji yang besar), dan hidup bahagia.
DeleteDan saya SANGAT mendukung langkah-langkah itu, sehingga alasan blog ini tercipta pada awalnya adalah menjelaskan bahwa untuk orang yang tidak jadi pebisnis sekalipun bisa pensiun muda.
Sekian :)