Sunday, February 7, 2016

Kebijaksanaan Minggu Ke-6 Mengapa Siapa Bagaimana(last)

(Gambar: Persona)
Kembali lagi di latihan ini, dan kita akan memasuki sesi terakhir dari topik ini, yey..

Jika harus menjelaskan, maka saya akan menjabarkan cara mengerjakan Mengapa Siapa dan Bagaimana versi saya sendiri.
Why:
1.Jika tidak harus bekerja untuk uang lagi, dan waktu bisa digunakan tepat seperti apa yang diinginkan, apa yang akan saya lakukan selama sisa hidup ini?
Menghabiskan waktu dengan keluarga tercinta. Bermain game dan musik bersama-sama, nonton bersama di home theater, liburan ke berbagai tempat yang diinginkan, dan juga menjalani bisnis bersama mereka. Serta ingin lebih menghabiskan waktu untuk membantu orang-orang menyelesaikan masalah keuangan mereka, seperti dengan menulis blog mengenai cara-cara pensiun muda(yang bernama kisahkeuangan J), memberi pelatihan mengenai keuangan, menjadi konsultan keuangan pribadi, d.s.j.
2.Apa alasan dari hati sanubari yang paling dalam, yang membuat saya mengejar, mempertahankan dan senantiasa menginginkan kebebasan finansial? Apa yang sebenarnya saya inginkan?
Karena ingin menghabiskan sisa hidup untuk membantu orang lain, bukan hanya mengejar uang bulan demi bulan. Sedih rasanya melihat betapa banyak orang yang hidupnya dihabiskan dengan kerja, pulang kerumah, dan kembali bekerja lagi keesokan paginya selama berpuluh-puluh tahun. Dan juga dengan kebebasan finansial aku senantiasa bebas berkreasi dan juga berinvestasi. Masih banyak hal-hal diluar sana yang belum aku lakukan.

3. Apa yang membuat sepenuh hati, sampai ke dalam jiwa, alasan melakukan apa yang dibutuhkan untuk meraih kebebasan finansial ini? Apa hal yang benar-benar merangsang semua ini?
Keinginan untuk bisa membuktikan bahwa pensiun muda/kebebasan finansial bukanlah hal yang mustahil dan bukan pula sesuatu yang buruk. Dengan kebebasan finansial ini pula kita akan bisa melihat dunia dari sisi yang berbeda, yaitu dari sisi memberi. Yang mana sisi ini sangat tertutup bagi golongan* lain.
*4 golongan= saya mempunyai penggolongan yang lumayan unik berdasarkan harta dan iman.
Golongan 1= miskin harta miskin spiritual. Sudah jelas tidak mungkin memberi.
Golongan 2= miskin harta kaya spiritual. Ingin memberi tapi tidak mampu/banyak. Yang biasanya berakhir dengan kegiatan-kegiatn yang mengumpulkan sumbangan.
Golongan 3= kaya harta miskin spiritual. Biasanya orang seperti ini uangnya hanya habis untuk dirinya saja. Sehingga ketika disuruh memberi mereka akan memberi alasan “aku tidak punya uang lebih untuk disumbangkan.”
Golongan 4= kaya harta kaya spiritual. Orang-orang di golongan ini mempunyai prinsip “semakin banyak memberi semakin banyak juga yang kita dapatkan”. Dan diiringi dengan harta yang cukup untuk memberi yang didapatkan dari berbagai hasil usahanya, orang di golongan ini akan sangat berkontribusi untuk masyarakat di sekitarnya.
Who:
-Mama sebagai orang yang selalu memotivasi untuk menjadi pegawai negeri ataupun kerja di birokrasi, menjadi angle investor pertama kali dalam bisnis yang pernah dijalankan. Tidak memiliki banyak pengetahuan finansial tapi memberikan lumayan banyak bantuan finansial.
-Papa sebagai orang yang sangat banyak memberi bantuan finansial selama ini. Juga tidak memiliki pengetahuan finansial yang banyak, tapi memiliki banyak filosofi dan skill dalam marketing dan dalam berdiskusi yang bisa diambil. Memotivasi untuk bekerja dimana saja, asalkan teknis dalam pelaksanaannya dilakukan dengan optimal dan efisien.
-Mas Doni sebagai mentor di bidang franchise, dia sudah berhasil pensiun di umur 30an dengan MLM Propolisnya, dan sekarang menjalankan bisnis Franchise dalam skala yang biasa-biasa saja. Tidak terlalu mencari uang lagi. Pengetahuan finansialnya sudah lumayan baik, tapi juga belum menyentuh reksa dana ataupun sejenisnya, karena masih merasa mampu untuk mengelola sendiri dana yang sudah dimiliki.
-Ada juga beberapa orang lagi yang memang menjadi pedoman dalam berpikir sebagai pebisnis dan juga beberapa orang lagi sebagai orang yang kehidupan agamanya sudah cukup baik.
How:
Dengan memiliki pengetahuan keuangan yang lebih lagi kedepannya. Bisa melalui belajar dari buku-buku keuangan baik dalam ebook maupun hard book. Ikuti seminar-seminar mengenai keuangan. Dan selalu sisihkan sebagian dana buat investasi, tabungan, dan sumbangan. Harus rutin dilakukan baik dalam keadaan mudah maupun susah.

No comments:

Post a Comment