(Gambar: Persona)
Kembali lagi di latihan ini, dan
kita akan memasuki sesi terakhir dari topik ini, yey..
Jika harus menjelaskan, maka saya
akan menjabarkan cara mengerjakan Mengapa Siapa dan Bagaimana versi saya
sendiri.
Why:
1.Jika tidak harus
bekerja untuk uang lagi, dan waktu bisa digunakan tepat seperti apa yang
diinginkan, apa yang akan saya lakukan selama sisa hidup ini?
Menghabiskan waktu dengan
keluarga tercinta. Bermain game dan musik bersama-sama, nonton bersama di home
theater, liburan ke berbagai tempat yang diinginkan, dan juga menjalani bisnis
bersama mereka. Serta ingin lebih menghabiskan waktu untuk membantu orang-orang
menyelesaikan masalah keuangan mereka, seperti dengan menulis blog mengenai
cara-cara pensiun muda(yang bernama kisahkeuangan J), memberi pelatihan mengenai
keuangan, menjadi konsultan keuangan pribadi, d.s.j.
2.Apa alasan dari hati
sanubari yang paling dalam, yang membuat saya mengejar, mempertahankan dan
senantiasa menginginkan kebebasan finansial? Apa yang sebenarnya saya inginkan?
Karena ingin menghabiskan sisa hidup untuk membantu orang lain,
bukan hanya mengejar uang bulan demi bulan. Sedih rasanya melihat betapa banyak
orang yang hidupnya dihabiskan dengan kerja, pulang kerumah, dan kembali
bekerja lagi keesokan paginya selama berpuluh-puluh tahun. Dan juga dengan
kebebasan finansial aku senantiasa bebas berkreasi dan juga berinvestasi. Masih
banyak hal-hal diluar sana yang belum aku lakukan.
3. Apa yang membuat
sepenuh hati, sampai ke dalam jiwa, alasan melakukan apa yang dibutuhkan untuk
meraih kebebasan finansial ini? Apa hal yang benar-benar merangsang semua ini?
Keinginan untuk bisa membuktikan bahwa pensiun muda/kebebasan
finansial bukanlah hal yang mustahil dan bukan pula sesuatu yang buruk. Dengan
kebebasan finansial ini pula kita akan bisa melihat dunia dari sisi yang
berbeda, yaitu dari sisi memberi. Yang mana sisi ini sangat tertutup bagi golongan* lain.
*4 golongan= saya mempunyai penggolongan yang lumayan unik
berdasarkan harta dan iman.
Golongan 1= miskin harta miskin spiritual. Sudah jelas tidak
mungkin memberi.
Golongan 2= miskin harta kaya spiritual. Ingin memberi tapi
tidak mampu/banyak. Yang biasanya berakhir dengan kegiatan-kegiatn yang
mengumpulkan sumbangan.
Golongan 3= kaya harta miskin spiritual. Biasanya orang seperti
ini uangnya hanya habis untuk dirinya saja. Sehingga ketika disuruh memberi
mereka akan memberi alasan “aku tidak punya uang lebih untuk disumbangkan.”
Golongan 4= kaya harta kaya spiritual. Orang-orang di golongan
ini mempunyai prinsip “semakin banyak memberi semakin banyak juga yang kita
dapatkan”. Dan diiringi dengan harta yang cukup untuk memberi yang didapatkan
dari berbagai hasil usahanya, orang di golongan ini akan sangat berkontribusi
untuk masyarakat di sekitarnya.
Who:
-Mama sebagai orang yang selalu
memotivasi untuk menjadi pegawai negeri ataupun kerja di birokrasi, menjadi angle
investor pertama kali dalam bisnis yang pernah dijalankan. Tidak memiliki
banyak pengetahuan finansial tapi memberikan lumayan banyak bantuan finansial.
-Papa sebagai orang yang sangat
banyak memberi bantuan finansial selama ini. Juga tidak memiliki pengetahuan
finansial yang banyak, tapi memiliki banyak filosofi dan skill dalam marketing dan
dalam berdiskusi yang bisa diambil. Memotivasi untuk bekerja dimana saja,
asalkan teknis dalam pelaksanaannya dilakukan dengan optimal dan efisien.
-Mas Doni sebagai mentor di
bidang franchise, dia sudah berhasil pensiun di umur 30an dengan MLM
Propolisnya, dan sekarang menjalankan bisnis Franchise dalam skala yang
biasa-biasa saja. Tidak terlalu mencari uang lagi. Pengetahuan finansialnya
sudah lumayan baik, tapi juga belum menyentuh reksa dana ataupun sejenisnya,
karena masih merasa mampu untuk mengelola sendiri dana yang sudah dimiliki.
-Ada juga beberapa orang lagi
yang memang menjadi pedoman dalam berpikir sebagai pebisnis dan juga beberapa
orang lagi sebagai orang yang kehidupan agamanya sudah cukup baik.
How:
Dengan memiliki pengetahuan
keuangan yang lebih lagi kedepannya. Bisa melalui belajar dari buku-buku
keuangan baik dalam ebook maupun hard book. Ikuti seminar-seminar mengenai
keuangan. Dan selalu sisihkan sebagian dana buat investasi, tabungan, dan
sumbangan. Harus rutin dilakukan baik dalam keadaan mudah maupun susah.
No comments:
Post a Comment