Haloo, kita sudah memasuki bulan desember aja ya... Dah mau
tahun baru.. Apa kalian sudah memiliki target ataupun resolusi untuk tahun
depan?
Kali ini saya ingin membahas mengenai penyebab mengapa
orang-orang, terutama anak muda pada umumnya tidak tertarik kepada pertanian(dan
investasi) nih.. Penasaran? Kalaupun engga ya tetep lanjut baca juga dah..
Yang pertama, pertanian membutuhkan waaaaktu yang lama untuk
bisa dipetik hasilnya. Maksudnya? Ya contoh gampangnya aja ni, kita nanam pohon
hari ini mau kita doain mau kita siramin terus mau kita pupukin sampai mampus
juga ya tumbuh besarnya setelah 10 tahunan ke atas kan. Sama tuh kayak
investasi. Kalian punya uang 10jt sekarang mau kalian investasikan di reksa
dana kek, di saham, di obligasi tetep aja dalam jangka 10 tahun baru mulai
terasa besar returnnya. Jadi, untuk menunggu selama itu, apalagi dengan anak jaman
sekarang yang sukanya serba cepat dan praktis, sepertinya membuat pertanian(dan
investasi) kurang diminati.
Kedua, terlalu sedikitttt yang mau dikelola.. Pernah merasa
ga sih alasan petani-petani di negara kita ga makmur apa? Kalau kalian
menjawabnya dengan tidak optimal dalam mengelola lahannya maka saya luruskan
sedikit, bukan karena lahan yang ada tidak dikelola dengan optimal, melainkan
lahannya terlalu kecil, jadi mau dikelola gimana juga hasilnya tetep aja gabisa
memakmurkan petani!. Sama juga kayak investasi, tabungan kita yang cuma 10jtan
mau return setahun 100% ga akan cukup buat financial freedom yang kita
bicarakan! Makanya dalam 4 langkah menuju financial freedom saya menyarankan tingkatkan dulu
pendapatan, saving, baru kemudian kalian bisa mulai berinvestasi. Dan karena
tabungan yang masih terlalu sedikit itu pula, yang membuat pertanian(dan
investasi) kurang diminati.
Ketiga, terlalu banyak ketidakpastian dalam mengerjakannya,
baik dari faktor internal maupun eksternal. Karena itu akan sangat susah
mencapai hasil sesuai yang diinginkan dengan cuaca ataupun iklim yang tidak
mendukung apalagi khususnya sekarang(ada efek global warming d.l.l). Dan
kemungkinan untuk rugi juga yang membuat orang-orang agak “minder” untuk
berbisnis di pertanian. Ya, kalian pasti sudah tahu dunia investasi, terkhusus
saham yang mengalami fluktuasi seperti ini dari waktu ke waktu. Yang terkadang
membuat kita tidak rasional dalam bertindak. Padahal jika ditarik garis panjang
25 tahun ke belakang, secara rata-rata investasi di saham salah satu yang
paling menguntungkan dibandingkan investasi-investasi lainnya, khususnya dengan
fee transaksi yang murah(sekitar 0,4% net), tidak seperti properti(sekitar 4-6%
net), dan bahkan emas(yang sebenernya tidak pernah saya anggap sebagai
investasi). Namun untuk bertahan dalam masa naik dan turun itulah tantangan
sebenarnya dari dunia bisnis dan investasi, dan bagi orang yang bermental risk averse, inginnya pendapatan yang
tetap dan investasi yang pasti untung, membuat pertanian(dan investasi) kurang
diminati.
Jadi? Apakah salah orang-orang menghindari pertanian? Saya
rasa tidak, selagi 3 masalah utama di atas belum terselesaikan. Dan bahkan
masalah yang pertama memang belum ada solusinya. Jadi daripada stres mikirin
ngemajuin pertanian di negara kita, mending investasi dulu aja deh.
Langkah-langkah yang bisa dilakukan lebih realistis dan achieveable buat kita yang memang memulai dari 0 begini. Bukan
tidak mungkin kelak ketika kita sudah mencapai financial freedom baru kita bisa mulai membangun petanian negara
ini kembali, karena bagaimanapun kita masih negara agraris bukan.
Sekian dan selamat bertani!!!
No comments:
Post a Comment